Tidak seperti biasanya, pagi ini pacarku bangun pagi.
Padahal ritual hari minggunya adalah tidur hingga tengah hari. Pagi ini menjadi
berbeda karena hari ini bertepatan dengan perayaan thanksgiving di Korea Selatan.
Thanksgiving atau Chuseok (추석)
jatuh pada hari ke-15 bulan ke-8 dalam kalender lunar (bulan) atau sekitar
bulan September sampai Oktober. Chuseok dirayakan untuk mengucapkan
terimakasih atas hasil panen yang memang biasanya pada bulan tersebut sedang
melimpah.
Chuseok juga disebut
sebagai Hari Panen, Festival Bulan Musim Panen, atau Hangawi (한가위 "han" = "raya", "gawi" =
"tengah", "hari besar di tengah-tengah musim gugur). Orang-orang
Korea yang bekerja di luar kota memanfaatkan hari Chuseok untuk pulang
ke kampong halaman, berkumpul dengan sanak saudara serta mengunjungi makam
keluarga. Terdengar seperti tradisi mudik yang terjadi di Indonesia.
Oppa pagi ini
setelah sarapan dengan keluarganya juga akan mengunjungi makan orang tuanya,
membersihkannya, merapikan tanaman dan tanah di sekitarnya serta memberikan
persembahan berupa makanan, kacang-kacangan, buah-buahan, soju dan juga hasil
panen. Setelah semua bersih dan tertata rapi lalu memberikan penghormatan
kepada para leluhur dengan cara membungkuk. Dalam bahasa Korea tradisi
membesihkan makam keluarga ini disebut dengan Bulcho (벌초).
Sepulang dari makam keluarga, mereka akan berkumpul di
rumah saudara yang paling tua, karena di rumah ini lah altar keluarga berada.
Mereka lalu menyiapkan meja sesaji di depan altar yang disebut dengan Charye (차례). Setelah meja siap dengan rapi, anggota keluarga memberikan penghormatan kepada leluhur dengan cara membungkuk.
Cara
menyiapkan meja untuk charye adalah:
- Menggunakan latar belakang yang berlipat dan dihiasi kaligrafi dan meja pendek yang besar;
- Paling depan adalah foto dan papan nama leluhur serta doa;
- Setelah itu cawan untuk soju, lilin, nasi, sup dan sumpit;
- Berikutnya aneka masakan;
- Lalu makanan kering seperti cumi kering dan sayuran;
- Urutan terakhir adalah buah-buahan dan juga kacang-kacangan.
Sekarang kita bahas makanan khas saat Chuseok, ini
adalah bagian favoritku hahaha… Makanan wajib saat chuseok adalah Songpyeon (송편). Songpyeon adalah kue beras
yang dibentuk menyerupai bulan sabit. Songpyeon saat dikukus ditambahkan duri
cemara di atasnya agar kue tidak saling lengket dan juga untuk menambahkan cita
rasanya.
Isi songpyeon diantaranya adalah kacang merah, kacang
kedelai, kastanye dan juga biji wijen. Saat membungkus isi songpyeon dengan
adonan, mereka percaya bahwa mereka sedang membungkus harapan mereka. Adonan
itu akan membuat harapan mereka tidak hilang.
Chuseok mewakili beberapa aspek yang paling penting
dari budaya Korea: keluarga, menghormati orang tua dan leluhur, serta berbagi
makanan bersama dan minuman. Karena Chuseok adalah waktu kumpul dengan keluarga
besar, permainan keluarga dan kegiatan dan acara keluarga merupakan bagian yang
penting.
Keluarga memainkan permainan tradisional Korea seperti:
- papan yut nori (윷놀이) adalah permainan melempar tongkat
- hwa-tu (화투) adalah kartu korea
- paduk (바둑) adalah strategi permainan papan.

Sudah membersihkan makam, meja di depan altar sudah
tersusun rapi, sudah bertemu dan bermain dengan keluarga seharian, perut juga
sudah kenyang makan songpyeon. Nah sekarang saatnya menari di bawah sinar
bulan!
Nama tariannya adalah Ganggangsullae (강강술래). Tarian ini
merupakan Warisan Budaya Nonbendawi Korea Selatan Nomor 8 tahun 1966 dan juga
diakui UNESCO sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia
pada tahun 2009.
Awalnya tari Ganggangsullae dilakukan oleh anak-anak
perempuan yang belum menikah usia 15 sampai 20 tahun, terkadang juga dilakukan
oleh wanita yang sudah menikah namun usianya masih muda. Tapi setelah
ditetapkan sebagai warisan budaya, tarian ini mulai ditarikan oleh perempuan
usia lebih tua lagi.
Di bawah terang bulan, puluhan perempuan berpegangan
tangan untuk membentuk lingkaran, bernyanyi dan menari. Matahari melambangkan
laki-laki dan bulan adalah perempuan. Gerakan sangat menarik dan dinamis.
Gerakannya tergantung pada tempo yang ditetapkan oleh vokalis dan musik.
Kategorinya adalah gin (lambat) Ganggangsullae, jung (tengah) Ganggangsullae
dan jajeun (cepat) Ganggangsullae.
Ahhh sepertinya tradisi yang indah dan menarik untuk dilakukan, tahun ini cukup mengenalnya saja, harapannya sih tahun depan bisa ikut merayakan Korean Thanksgiving ini *pray*.
Happy Thanksgiving! 해피 추석~~ (/^ㅇ^)/
reference:
ini kebetulan banyak belajar dr pacar sih, persiapan kalau tahun depan jadi hijrah ke sana haha... kita sama2 belaja ya, asal jangan tanya kpop aja, aku gak ngerti :P
ReplyDeleteluas banget pengetahuan soal koreanya...lumayaannn ada tempat buat belajar bahasa korea nih :)
ReplyDelete